Mendaki Bukit Peramun: Menyambut Senja Indah dan Menyapa Primata Mungil di Jantung Belitung

BELITUNG TIMUR, iNews.id -  Bayangkan sebuah tempat di mana langit senja memancarkan semburat jingga keemasan, berpadu dengan nyanyian hutan dan kehadiran makhluk mungil bermata besar yang hanya muncul saat malam menjelang. Tempat itu nyata adanya Bukit Peramun, permata ekowisata di Kabupaten Belitung.

Terletak di Kecamatan Sijuk, sekitar 20 kilometer dari Tanjung Pandan, Bukit Peramun menawarkan lebih dari sekadar pemandangan alam. Di sini, petualangan berpadu dengan edukasi, ketenangan berpadu dengan pengalaman tak terlupakan. Dari keindahan lanskap senja hingga kesempatan langka bertemu dengan tarsius, semuanya bisa dinikmati dalam satu perjalanan.

Mendaki Bukit Peramun: Menyambut Senja Indah dan Menyapa Primata Mungil di Jantung Belitung

Menyambut Senja dari Puncak Alam

Salah satu magnet utama Bukit Peramun adalah pemandangan matahari terbenamnya. Berada di ketinggian 129 meter di atas permukaan laut, bukit ini menyuguhkan panorama spektakuler: matahari perlahan turun di balik hamparan hutan tropis dan lautan biru yang tak berujung. Siluet bebatuan granit yang khas di kejauhan menambah kesan dramatis saat langit berubah warna menjadi jingga keemasan.

Untuk menikmati momen ini secara optimal, tersedia gardu pandang yang telah disiapkan oleh pengelola. Tempat ini dirancang agar pengunjung bisa mendapatkan sudut pandang terbaik tanpa merusak kelestarian lingkungan.

Namun, keindahan ini perlu usaha. Wisatawan harus berjalan kaki sekitar 30 menit melalui jalur tracking berbatu menuju puncak. Waktu terbaik untuk memulai pendakian adalah sekitar pukul 16.30 WIB agar sampai tepat saat senja menghampiri. Pastikan mengenakan alas kaki yang nyaman karena jalurnya bisa licin, terutama saat lembap.

Ingin pengalaman lebih istimewa? Tersedia paket makan malam romantis di puncak bukit. Menikmati makan malam sambil memandang langit senja tentu akan menjadi momen yang sulit dilupakan. Pemesanan bisa dilakukan melalui situs resmi Bukit Peramun, dan biaya menyesuaikan dengan menu pilihan.

Tarsius: Primata Mini di Balik Heningnya Malam

Tidak hanya soal pemandangan, Bukit Peramun juga menjadi rumah bagi salah satu primata paling langka dan unik di dunia: Tarsius bancanus saltator. Dengan mata bulat besar dan tubuh mungil, tarsius hanya aktif di malam hari dan sangat sensitif terhadap cahaya dan suara.

Melihat tarsius di habitat alaminya merupakan pengalaman luar biasa. Di Bukit Peramun, pengunjung dapat mengikuti program night tour yang dipandu oleh ranger lokal berpengalaman. Dengan penerangan senter dan menjaga suasana tetap tenang, pengunjung diajak menyusuri jalur khusus untuk melihat langsung si primata malam.

Lebih dari sekadar wisata, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi. Ranger akan menjelaskan perilaku tarsius dan pentingnya menjaga kelestarian hewan endemik ini. Namun perlu diingat, demi kenyamanan dan keselamatan hewan, pengunjung dilarang menggunakan lampu flash atau membuat suara berisik.

Tertarik mencoba? Paket Afternoon Eco Tour ditawarkan seharga Rp625 ribu per orang dan mencakup pemanduan profesional hingga pengalaman mendalam di alam.


Editor : Komaruddin Bagja

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network