Salah satu bagian ritual Murok Jerami, mengayun-ayun padi yang telah digunting seperti meninabobokan anak. (Foto: Rachmat Kurniawan)

Saat mengitari persawahan itu diikuti dengan memanjatkan berbagai doa kepada sang pencipta. Pemuka adat kemudian memilih padi yang akan dipanen untuk digunting dan dibawa kembali mengitari persawahan.

Setelah selesai mengitari sawah, padi yang telah digunting disimpan dalam sebuah ayunan dari kain putih di pondok kecil.

Padi itu diperlakukan layaknya seorang anak yang sedang tidur. Padi tersebut diayun-ayun seperti meninabobokan anak.

Ritual adat Murok Jerami. (Foto: Rachmat Kurniawan)

Setelah ritual selesai, masyarakat bisa melakukan panen padi bersama-sama. Sementara kaum perempuan yakni ibu-ibu bertugas untuk menumbuk padi yang telah dipanen hingga menjadi butiran beras.

Kepala Desa Namang, Zaiwan mengatakan, ritual adat Murok Jerami ini sebelumnya sempat rutin digelar. Namun pandemi Covi-19 membuat pelaksanaan ritual terhenti sekian tahun.

"Sudah kita meriahkan terus sebelumnya, tapi kemarin terhenti karena pandemi," kata Zaiwan.

Ritual adat Murok Jerami ini diharapkan semakin meriah pada tahun mendatang, sehingga bisa menjadi agenda pariwisata tahunan di Bangka Tengah.


Editor : Reza Yunanto

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network