Sebelum menjabat Wakil Gubernur, ia tercatat sebagai anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama beberapa periode. Bahkan, Hellyana sempat dipercaya menduduki posisi strategis sebagai Ketua Komisi I DPRD Babel.
Perjalanan politik Hellyana juga tidak lepas dari dinamika kontestasi elektoral. Pada Pilkada 2018, ia sempat maju sebagai calon Bupati Belitung, meski belum berhasil memenangkan pemilihan. Namun, pengalaman tersebut menjadi modal penting hingga akhirnya terpilih sebagai Wakil Gubernur pada Pilkada Bangka Belitung 2024.
Selain aktif di legislatif, Hellyana juga memiliki rekam jejak panjang di partai politik. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Bangka Belitung, yang menguatkan posisinya sebagai salah satu figur sentral PPP di daerah.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Wakil Gubernur, Hellyana kerap terlibat dalam berbagai agenda pemerintahan dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Ia aktif menghadiri pertemuan dengan tokoh masyarakat, majelis taklim, serta melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah untuk memantau pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik. Hellyana juga sempat menjadi sorotan publik setelah memilih berkantor di Pulau Belitung sebagai simbol pemerataan pelayanan pemerintahan di wilayah kepulauan.
Namun demikian, pada tahun 2025 nama Hellyana juga menjadi perhatian publik setelah terseret dalam kasus hukum terkait dugaan penggunaan ijazah yang dipersoalkan keabsahannya. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat penegak hukum. Menanggapi hal tersebut, Hellyana menyatakan menghormati proses hukum yang berjalan dan tetap menjalankan tugas pemerintahan sesuai kewenangannya.
Terlepas dari dinamika dan kontroversi yang menyertainya, Hellyana tetap menjadi salah satu figur penting dalam pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pengalaman panjangnya di legislatif dan partai politik menjadikannya aktor kunci dalam roda pemerintahan daerah selama periode 2025–2030.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait