PANGKALPINANG, iNews.id – Pemprov Bangka Belitung (Babel) mengaktifkan kembali Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP). Hal tersebut untuk mengoptimalkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui penanaman hutan mangrove seluas 2.240 hektare di bumi serumpun sebalai itu.
"Target kami tahun ini dapat menanam 2.240 hektare mangrove di Pulau Bangka dan Belitung," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel, Abdul Fatah, Jumat (16/4/2021).
Penanaman mangrove ini, kata dia, didasarkan Perpres Nomor 220 Tahun 2020 yang menetapkan Provinsi Bangka Belitung bersama delapan provinsi lainnya untuk melaksanakan rehabilitasi mangrove, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Saya berharap KPHP di kabupaten/kota ini bisa melaporkan gambaran lokasi lahan yang akan ditanam, baik yang berada di dalam maupun luar kawasan konservasi," katanya.
Menurut dia, seluruh UPTD KPHP di sembilan titik harus menyiapkan data dan lokasi penanaman mangrove sesuai yang diminta dalam waktu tiga hingga empat hari, sehingga data tersebut dapat dipetakan.
"Spot-spot mana yang termasuk ke dalam kategori rusak ringan, berat, dan kritis untuk kemudian dijadikan acuan dalam penanaman mangrove. Lahan mana yang akan menjadi prioritas," katanya.
Ia meminta KPHP untuk jeli menangkap informasi tentang spot-spot penyedia bibit mangrove. KPHP perlu memastikan kabupaten yang menyediakan bibit sehingga dapat dijadikan bahan baku penanaman bakau tersebut.
"Saya ingin mengingatkan KPHP untuk melihat kehadiran kelompok masyarakat di sekitar lingkungan mangrove," ucapnya.
Kepala Dinas Kehutanan Babel, Marwan mengatakan dengan mengaktifkan UPTD KPHP ini, Babel terus melakukan penanaman dan pemeliharaan mangrove untuk mencapai target program tanam 2.240 hektare di tahun ini.
"Kami siap menangkap peluang ini agar anggaran dari pusat bisa dimanfaatkan di Babel secara maksimal dan ekonomi masyarakat dapat terbantu dengan program padat karya ini," katanya.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait