Untuk membuat makanan ringan ini, Harry menggunakan jangkrik muda berusia tidak lebih dari satu bulan. Usai dipanen, jangkerik direbus dalam air mendidih selama satu menit lalu ditiriskan untuk dibersihkan dengan air hingga benar-benar bersih.
Jangkerik kemudian disangrai sampai teksturnya matang. Beberapa komposisi lain seperti kemiri, bawang putih, bawang merah, ketumbar, lengkuas, merica dan garam dihaluskan menggunakan blender atau ditumbuk.
Setelah halus bahan-bahan ini lalu diaduk hingga merata dengan adonan telor, tepung beras dan santan kelapa yang sudah disiapkan. Setelahnya jangkrik yang sudah disangrai diaduk bersama adonan untuk digoreng dalam kuali. Cukup satu kali balik, rempeyek jangkerik pun siap dihidangkan.
Mencicipi kuliner ini, lebih nikmat bila dijadikan teman makan bakso, nasi maupun lainnya.
"Awal liatnya itu takut ya, pas mau makan liat jangkrik nya gitu. Untuk ngilangin rasa takutnya saya balik, ternyata pas dicoba itu enak banget. Apalagi teman makan bakso," kata penikmat rempeyek jangkerik, Andini.
Dikutip dari berbagai sumber, dalam 100 gram jangkrik terkandung 121 kalori dan hanya 45,9 kalori yang berasal dari lemak, 12,9 gram protein dan 75,8 gram zat besi.
Sehingga jangkrik mengandung nutrisi baik seperti protein, serat, lemak sehat, vitamin, serta beberapa jenis mineral yang mengandung kadar kalsium tinggi sangat baik untuk kesehatan tulang dan mencegah penuaan.
Udah deh tunggu apa lagi, yuk dicoba. Dijamin rasanya yang gurih dan renyah akan membuat lidah anda bergoyang.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait