Saat ini sudah ada 20 pasang indukan murai batu di kandang budi daya miliknya. Dengan rincian10 pasang sedang dalam masa produksi dan 10 pasang lainnya mengalami pergantian bulu atau mabung alias moulting, yang membuat indukan harus istirahat total.
"Per kandang itu hasilnya tidak bisa diprediksi, ada yang dua hingga empat ekor anak murai batu. Tapi rata-rata tiga ekor," ucapnya.
Agar hasilnya maksimal, bayi murai yang berumur tiga hingga enam hari dipisahkan dengan induknya untuk meloloh (proses memberi makan menggantikan induk burung).
Kemudian bayi burung murai batu diberi pakan utama berupa telur kroto dan jangkrik.
Anak burung murai batu biasanya siap dipasarkan jika sudah berusia dua atau tiga bulan. Harganya pun bervariasi, tergantung jenisnya.
"Bisanya satu anak murai batu dijual mulai harga Rp1,5 hingga Rp3 juta. Pembelinya memang ada pelanggan atau penghobi burung tersebut," ujarnya.
Selain memiliki kandang budi daya burung murai batu, Pije juga mempunyai toko burung yang terletak di Jalan Martadinata Pangkalpinang. Terkadang dia juga melayani pembelian hingga ke luar daerah.
Mengalami pemutusan hubungan kerja karena suatu hal terkadang memang menyakitkan, sebab akan berdampak bagi ekonomi si pekerja. Namun hal itu akan berbuah manis jika kita pandai memanfaatkan peluang.
Kisah inspiratif pemuda di Kota Pangkalpinang ini diharapkan dapat menginspirasi. Pandai lah manfaatkan peluang, jadikan hobi sebagai ladang penghasil cuan untuk meraih kesuksesan.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait