Sementara itu Kepala Desa Jangkar Asam, Fahrizal berpendapat hal ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terjadi sehari sebelumnya.
"Kemarin hujan deras, kemungkinan bekas tambang yang sudah ditinggal airnya meluap. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” kata Fahrizal.
Dia menjelaskan jika curah hujan tinggi di daerah tersebut memang sering terjadi banjir, mengingat lokasi tersebut juga bekas galian tambang.
"Ini sebenarnya sudah tidak aktif. Tapi kami akan mencoba berkoordinasi dengan pemilik IUP. Ke depanya apakah akan dibuat saluran air agar tidak ada kejadian seperti ini lagi," ucapnya.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait