BANGKA TENGAH, iNews.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Tengah terus berupaya menekan angka stunting di wilayahnya dengan melibatkan seluruh lintas sektor yang ada. Sebab, kabupaten itu menjadi salah satu daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai lokus stunting.
"Pemkab Bangka Tengah memang sudah mulai memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Saya sudah minta ke Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA) membantu menggerakkan masyarakat, tentang betapa pentingnya hidup sehat dan menunda pernikahan dini," kata Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, Rabu (27/10/2021).
Tak hanya itu, pihaknya juga menekankan untuk meningkatkan bidang pendidikan dengan mengajak masyarakat yang belum atau putus sekolah untuk kembali bersekolah.
"Sudah kami gerakkan. Tidak hanya terbatas di sektor kecil, tapi semua penunjang termasuk di bidang pendidikan. Kami juga turut mengajak teman-teman yang belum atau putus sekolah untuk kembali bersekolah, dan dari segi pertanian dan lainnya ini juga terus kita dukung," ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, pihaknya juga turut menggandeng semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) termasuk pemerintahan kecamatan, desa dan pemerhati masyarakat serta kerja sama organisasi profesi dan lainnya untuk saling bekerja sama dalam menekan angka stunting.
"Semoga dengan upaya ini, ke depannya kasus stunting di Kabupaten Bangka Tengah bisa nol kasus," ujar Algafry.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah mencatat ada 13 desa yang terdiri atas enam kecamatan di wilayah Bangka Tengah yang menjadi lokus stunting. Di antaranya Desa Tanjung Gunung, Batu Belubang, Lubuk Pabrik, Kulur Ilir, Sungai Selan, Sungai Selan Atas, Sarang Mandi, Romadhon, Tanjung Pura, Keretak Atas, Melabun, Kerantai, dan Belilik.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait