BANGKA TENGAH, iNews.id – Keberadaan penyu sisik dan hijau di perairan Bangka Belitung (Babel) terancam punah. Kondisi ini karena maraknya pencurian telur penyu untuk diperjualbelikan di pasar.
Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan menyatakan pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terkait maraknya penjualan telur penyu di pasar," katanya saat berkunjung di Penangkaran Penyu Desa Guntung, Jumat (22/1/2021).
Dia menambahkan, penyu sisik dan hijau ini merupakan salah satu spesies laut khas Babel yang kini dilindungi pemerintah. Hewan ini terancam punah akibat maraknya perburuan dan pencurian telur penyu.
"Spesies penyu di Bangka Belitung ini langka jadi harus dilindungi. Makanya, penyu dan telurnya dilarang untuk diperjualbelikan," ujarnya.
Dalam melestarikan keberadaan penyu terancam punah ini, Erzaldi mengaku akan lebih mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak lagi memburu dan mengambil telur-telur penyu ini. Selain itu, Pemprov Kepulauan Babel bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota akan lebih mengoptimalkan kawasan penangkaran penyu terancam punah ini.
"Kami meminta masyarakat untuk tidak lagi mengambil dan menjual telur penyu karena ini dilarang oleh pemerintah," katanya.
Sementara Teknisi Penangkaran Penyu Desa Guntung, Dika mengatakan, kunjungan gubernur kali ini untuk melihat sejumlah fasilitas penangkaran. Di antaranya sarang telur, kolam penangkaran, dan tempat pemeliharaan penyu.
Setelah telur penyu menetas, dibesarkan hingga menjadi tukik berusia tiga bulan. Selanjutnya petugas akan melepas tukik ke laut.
“Hal ini dilakukan sesuai dengan aturan World Wide Fund for Nature (WWF) dan ini demi menjaga kelestarian penyu yang terancam punah di perairan ini," katanya.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait