Sementara General Manager PT Pelindo II Pangkal Balam, Noval Hayin menyampaikan, pihaknya membutuhkan dukungan dan pengawalan dalam penataan pelabuhan yang akan dilakukan. Ini agar sejalan dengan program pemerintah provinsi, mengingat 16 perusahaan bongkar muat di Babel belum semuanya mampu melaksanakan operasional 24 jam.
"Ini penting, penerapan jam operasional ini mengingat pelabuhan masih bergantung pada pasang surut air pada aliran Sungai Batu Rusa," katanya.
Menurut dia, upaya bertransformasi ini sudah ditindaklanjuti dengan menyusun program jam operasional. Selain dukungan dari Pemprov Babel, Pelindo II juga butuh dukungan dari kepolisian.
"Titik berat juga pada terminal peti kemas karena perlu pengemasan khusus dalam kontainer untuk ekspor komoditi asal Babel. Arus keluar masuk barang meningkat seiring arus keluar masuk kapal yang juga meningkat," katanya.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait