BANGKA TENGAH, iNews.id - Wisata hutan mangrove Desa Kurau Timur, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menjadi pilihan tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di tengah pandemi. Sebab, tidak terlalu banyak pengunjung yang datang ke destinasi wisata yang satu ini.
Selain menyajikan rimbunnya hutan mangrove yang terbelah oleh jembatan kayu, pengunjung dapat bermain dengan kawanan monyet liar yang berada di dalam hutan.
“Pada masa liburan panjang ini, selain ke hutan mangrove banyak pengunjung menyeberang ke Pulau Ketawai, Pulau Gusung Asam dan Pulau Bebuar,” ujar Kepala Desa Kurau Timur, Jasila, Kamis (29/10/2020).
Hutan mangrove Kurau Timur ini memiliki nilai sejarah pada masa perang kemerdekaan Indonesia. Di dalam hutan mangrove Kurau Timur terdapat bungker yang dibuat oleh kolonial Jepang pada tahun 1943, yang digunakan sebagai tempat penjagaan tentara Jepang pada masa itu.
“Hutan mangrove Kurau Timur juga menjadi wisata edukasi, dan terdapat bungker yang lebih dikenal oleh warga sebagai goa Jepang. Goa itu tempat tentara Jepang mengintai musuh yang datang dari arah laut,” katanya.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait