Mantan Tenaga Honorer di Bangka Selatan Ini Kembangkan Budi Daya Ikan Kerapu, Omzet Miliaran
Pada masa pandemi Covid-19, bisnis ikan kerapu Maulayadi turut terdampak. Khususnya pada bagian ekspor karena banyak negara memilih menutup pintu dari luar.
"Yang siap panen saat ini ada kurang lebih 4 ton, namun kita tidak bisa jual karena tidak bisa ekspor keluar, sedangkan kita harus mengeluarkan biaya operasional secara rutin, jadi kami harus mencari modal cadangan lagi sampai bisa ekspor. Ini yang menjadi kendala saat ini," ucapnya.
Pembina Koperasi Usaha Muda Inovatif, Sumindar mengatakan, koperasi membuka ruang bagi investor yang ingin berinvestasi bersama mengembangkan budi daya ikan kerapu tersebut. Investor bisa menerima hasil 30 persen dari nilai yang diinvestasikan.
"Dengan kondisi seperti ini, kami membuka ruang bagi investor untuk bergabung dengan sistem bagi hasil hingga 30 persen dengan modal investasi kurang lebih Rp500 juta. Bagi yang berminat bisa menghubungi kami," kata dia.
Editor: Erwin C Sihombing