Tekan Kasus Stunting, Pemprov Babel Serahkan Bantuan Suplemen Vitamin kepada 80 Balita
BANGKA SELATAN, iNews.id – Pemprov Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyerahkan bantuan suplemen makanan bervitamin kepada 80 balita terindikasi stunting di Desa Rias Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Bantuan suplemen itu untuk menekan kasus stunting yang tinggi di daerah tersebut.
“Data Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan mencatat sebanyak 80 balita didiagnosis stunting,” kata Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, Jumat (16/12/2022).
Dia menjelaskan, kasus stunting di Desa Rias mencapai 19,4 persen. Artinya dari 100 bayi yang lahir, 19 balita mengalami stunting.
"Bantuan ini difokuskan di Rias. Sebab, kasus stunting di desa ini tertinggi di Bangka Selatan," ujarnya.
Menurut dia, masalah stunting adalah masalah yang serius dan harus ditangani. Sebab, menyangkut kepentingan masa depan bangsa.
Seperti diketahui stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tinggi badan, dan dapat memicu berbagai penyakit pada anak yang mempengaruhi imunitas tubuh serta perkembangan otak anak.
"Saya mengajak banyak pihak untuk bersama-sama mengentaskan masalah stunting ini, hingga akhirnya stunting di Desa Rias maupun di Bangka Belitung bisa mencapai nol persen," ucapnya.
Managing Director PT Imedco Djaja, Audrey Clarissa menjelaskan paket suplemen vitamin yang diberikan kepada keluarga balita stunting ini ada dua suplemen, yakni K2 Bone dan Vitamin D.
"Imedco memberikan dua suplemen, vitamin D dan Kalsium K2 Bone. Ini ada kalsiumnya, jadi supaya bisa tinggi," tuturnya.
Ia berharap dengan suplemen ini, penyerapan kalsium jadi lebih baik dan kemudian kalsium yang masuk ke tubuh bisa masuk ke tulang dengan bantuan K2, sehingga pertumbuhan anak jadi lebih baik.
"Kami tidak hanya memberikan bantuan suplemen, tetapi juga mendatangkan Laboratorium Keliling Gratis ke Masyarakat (Baling Emas). Hal itu untuk membantu masyarakat khususnya ibu-ibu agar dapat berkonsultasi terkait makanan yang dikonsumsi, apakah aman atau tidak," katanya.
Editor: Ikhsan Firmansyah