BPOM melakukan pengawasan produk makanan olahan di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Pangkalpinang. (Foto: iNews.id/Irwan Setiawan)

PANGKALPINANG, iNews.id - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang menemukan ribuan pcs pangan olahan tak layak edar di awal tahun 2023. Ribuan pangan olahan tak layak edar itu ditemukan di sejumlah sarana perbelanjaan di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). 

Sebelumnya BPOM Pangkalpinang telah melakukan intensifikasi pengawasan sejak 1 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023.

Intensifikasi pengawasan pangan olahan tersebut dilakukan secara bertahap guna mengantisipasi makanan tidak layak edar. 

"Intensifikasi ini kami lakukan dalam lima tahap per minggu, sejak 1 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023. Ini sudah di tahap lima terakhir," kata Kepala BPOM Pangkalpinang, Sofiyani Chandrawati Anwar, Rabu (4/1/2023). 

Dalam kegiatan intensifikasi kali ini, kata dia, pengawasan diutamakan pada produk-produk pangan olahan tanpa izin edar (TIE), kedaluwarsa dan rusak (kaleng penyok, berkarat dan lain-lain). 

“Pengawasan pada sarana distribusi pangan dari hulu ke hilir (distributor, supermarket, minimarket, toko, pasar tradisional, para pembuat atau penjual parsel),” ujarnya. 

Dia menuturkan hingga pengawasan tahap lima ini BPOM Pangkalpinang telah melakukan penelitian pemeriksaan terhadap 41 sarana distribusi pangan yang berada di kota/kabupaten se-Pulau Bangka.

“Dari 41 sarana yang diperiksa, 25 di antaranya masih ditemukan adanya produk pangan olahan dengan kemasan rusak seperti bocor. Kaleng penyok dan berkarat sebanyak 52 item atau 167 pcs, produk kedaluwarsa ada 74 item atau 993 pcs, dan produk tanpa izin edar ada sembilan item atau 62 pcs,” tuturnya. 


Editor : Ikhsan Firmansyah

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network