Dia menuturkan tugas awal tim tersebut mengidentifikasi dan menginventarisasi wilayah yang membutuhkan perhatian khusus.
“Kasus stunting pada 2022 turun menjadi 2 persen dari sebelumnya mencapai 3,3 persen dan pada 2023 terus ditekan minimal angkanya tidak bertambah,” tuturnya.
Menurut dia upaya yang dilakukan termasuk sosialisasi sebelum menikah hingga pasangan tersebut memiliki anak yang terus dipantau perkembangannya.
"Bahkan kita juga menyampaikan kepada para penghulu yang ingin menikahkan agar memperhatikan usia calon pengantin," ujarnya.
Dia mengatakan semua pihak terkait harus turut andil dalam merumuskan program agar kasus stunting bisa turun dengan cara melakukan intervensi.
“Mulai RT/RW, kades, lurah, camat, dan seluruh OPD turut andil merumuskan program agar kasus stunting bisa turun,” katanya.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait