Demonstrasi penambang rakyat yang tergabung dalam Aliansi Tambang Rakyat Bersatu (ATB) di depan kantor PT Timah Tbk, Pangkalpinang, berujung ricuh, Senin (6/10/2025). (Foto: iNews).

PANGKALPINANG, iNews.id - Demonstrasi penambang rakyat yang tergabung dalam Aliansi Tambang Rakyat Bersatu (ATB) di depan kantor PT Timah Tbk, Pangkalpinang, berujung ricuh, Senin (6/10/2025). Massa yang memprotes kebijakan pembelian timah dan keberadaan satuan tugas penertiban tambang ilegal, memaksa masuk ke halaman kantor dan merusak fasilitas.

Kericuhan pecah sekitar pukul 13.00 WIB ketika aparat melepaskan tembakan gas air mata untuk menghalau massa yang menjebol pagar dan barikade. Beberapa demonstran dan pedagang kaki lima turut menjadi korban akibat paparan gas air mata.

Para penambang menyuarakan tuntutan agar harga pasir timah mentah dinaikkan menjadi Rp170.000 per kilogram dan meminta pembubaran Satgas Nanggala dan Halilintar yang dianggap menghambat penjualan hasil tambang rakyat.

Setelah hampir empat jam berlangsung, sebagian perwakilan massa akhirnya diterima untuk berdialog dengan direksi PT Timah, Kapolda Bangka Belitung, dan Ketua DPRD Babel.


Editor : Kurnia Illahi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network