PANGKALPINANG, iNews.id – Pimpinan Wilayah GP Ansor Bangka Belitung mengeluarkan pernyataan sikap terkait buku karya Felix Siauw yang sempat diwajibkan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk dibaca siswa SMA/SMK. Pernyataan sikap itu dikeluarkan setelah keluarnya surat edaran dari Disdik Babel.
Ketua PW GP Ansor Babel, Masmuni Mahatma mengatakan, ada enam pernyataan sikap dari PW GP Ansor terkait surat edaran Disdik. Pertama, sangat menyesalkan kebijakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Kepala Dinas Pendidikan dengan menerbitkan surat berisi mewajibkan Siswa-Siswi SMK/SMK membaca buku berjudul “Muhammad Al-Fatih 1453” yang jelas-jelas hendak menebarkan “virus” pemikiran dan ideologi khilafah terhadap siswa-siswi SMA/SMK di Kepulauan Bangka Belitung.
“Poin kedua, meminta dengan tegas kepada Ketua Komisi X DPR segera memanggil dan memberikan teguran terbuka kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I, II, III dan IV Kepulauan Bangka Belitung,” kata Masmuni dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/10/2020).
Ketiga, meminta dengan tegas kepada Presiden Jokowi dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, segera mengevaluasi, mengusut tuntas, dan memberikan sanksi terhadap Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, sesuai aturan yang berlaku. Keempat, meminta dengan tegas kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, segera memberikan sanksi kepada Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Bangka Belitung, selaku ASN yang hidup bergaji dari anggaran resmi negara tapi terang-terangan menyalahgunakan jabatan dan menjadi pengkhianat ideologi negara.
“Kelima, kami meminta kepada Presiden RI, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, segara mengusut dan menjatuhkan sanksi kepada siapa saja yang tertlibat dalam pengambilan kebijakan sebagaimana dalam surat yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Bangka Belitung (terlampir),” ujarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait