Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam lokus AKI dan lokus stunting tahun 2021. Trend angka kematian ibu dan bayi cenderung turun tetapi masih belum memenuhi target nasional. Begitu pula dengan stunting masih belum memenuhi target dimana sekitar 12,9% anak di wilayah ini menderita stunting.
Untuk itu melalui inovasi teknologi dan program digitalisasi berkelanjutan yang bersifat holistik dan katalistik, permasalahan dari tingginya AKI, AKB dan stunting ini dapat dikelola secara lebih efektif dan efisien. Dengan model yang inklusif untuk dapat memperbaiki kualitas data khususnya data kesehatan ibu dan anak.
Salah satu instrument yang sedang berkembang untuk memaksimalkan memantau perkembangan program kesehatan ibu dan memudahkan pemantauan wilayah setempat (PWS) serta mendeteksi faktor risiko lebih awal dengan teknologi E-Health. Ekosistem Sehati terdiri atas aplikasi (Bidan Sehati), Dashboard, Consultation Center dan alat telemedicine yaitu TeleCTG.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, dr Andri Nurtito mengatakan rencana adopsi penerapan digitalisasi kesehatan memang sudah ia gagas sejak lama. Dan pada akhirnya, saat ini bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Sehati Group gagasan tersebut bisa terealisasi.
Ia menjelaskan, sistem kesehatan telemedicine untuk menekan angka stunting, kematian ibu dan bayi menjadi sangat penting di tengah meningkatnya kasus tersebut.
"Bagaimana sekarang ini dapat diketahui oleh ahlinya adanya kelainan atau gangguan pada seorang ibu yang sedang mengandung, ini menjadi indikator dari negara yang besar bisa menghargai kesehatan utamanya ibu hamil dan bayi," ujarnya.
Senada dengan Andri, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Supriyadi juga menilai penerapan TeleCTG beserta aplikasi Bidan Sehati sangat relevan diterapkan di daerahnya yang memang memiliki kontur geografis kepulauan. Sehingga, diagnosa risiko stunting, kematian ibu dan bayi bisa dilakukan sejak dini.
"Kabupaten Bangka Selatan itu adalah kabupaten terluas di antara kota kabupaten di provinsi ini. Memang dibutuhkan digitalisasi terkait program kesehatan karena jauh kami membutuhkan telemedicine untuk memudahkan deteksi saat terjadi faktor risiko sejak ibu hamil sampai mau melahirkan," ucapnya.
Ia mengakui, daerahnya memang menjadi daerah dengan angka stunting AKI dan AKB yang cukup tinggi. Sehingga ini menjadi perhatian yang sangat penting, apalagi saat ini masih berada pada masa pandemi Covid-19.
"Ini menjadi perhatian, apalagi di masa pandemi ini dan upaya kami sudah luar biasa maksimal," tuturnya.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait