Gelar Rakorwas di Bangka Belitung, Irjen Kementan Dorong Sinergi untuk Jaga Ketahanan Pangan

Dia menambahkan, tantangan utama pertanian yang dihadapi saat ini adalah adanya perubahan iklim el nino, ancaman alih fungsi lahan pertanian serta kurangnya minat generasi muda di bidang pertanian.
"Dalam menghadapi ancaman el nino, Menteri Pertanian telah mencanangkan gerakan nasional penanganan dampak el nino pada 10 provinsi di 100 kabupaten seluas 500.000 hektare," ujarnya.
Menurutnya, komitmen para kepala daerah sangat penting untuk sama-sama mengawasi penerbitan Perda Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) sebagai upaya bersama dalam memberi perlindungan serta keberpihakan pengelolaan dana desa berbasis pertanian.
"Perlunya kolaborasi stakeholder pertanian seperti Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) untuk mampu bersama-sama menjaga dan memastikan program ketahanan pangan berjalan dengan efektif dan merata," tuturnya.
Sementara itu Penjabat Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu mengatakan, rapat koordinasi ini adalah salah satu strategi untuk upaya ketahanan pangan khususnya di Babel. Dia berharap dengan adanya perhatian dari pemerintah pusat diharapkan masyarakat dapat bekerja dengan baik di bidang pertanian.
"Dalam kenyataannya di Bangka Selatan ada 3.000 hektare lahan sawah, tapi tidak semua dikerjakan karena petaninya yang kurang. Jadi sekarang kalau ingin menggeser dari tambang ke pertanian masyarakat juga ayo sama-sama kita bertani," ujar Suganda.
Editor: Reza Yunanto