get app
inews
Aa Text
Read Next : Babel Punya Modal Lengkap untuk Jadi Destinasi Kelas Dunia, Ini Strateginya

Hasil Tes Swab Lama, Warga Keluhkan Penanganan Covid-19 di Pangkalpinang

Rabu, 27 Januari 2021 - 16:35:00 WIB
Hasil Tes Swab Lama, Warga Keluhkan Penanganan Covid-19 di Pangkalpinang
Harry Prasetyo, warga Pangkalpinang, melakukan tes swab mandiri, Rabu (27/1/2021). (Foto : iNews.id/Haryanto)

PANGKALPINANG, iNews.id - Warga Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mengeluhkan lamanya hasil tes swab dan tidak adanya pelayanan kesehatan bagi orang yang sedang melakukan isolasi mandiri di Pangkalpinang. Sementara warga sudah mendapat sanksi sosial dari tetangga dan tak bisa masuk kerja meksipun hasil swab belum tentu positif.

Hal ini dialami Harry Prasetyo, warga Rejosari Pangkalpinang. Dirinya harus menerima kenyataan pahit. Usaha tokohnya nyaris gulung tikar karena warga takut datang untuk membeli. Ia pun tak dapat ngantor hampir sebulan lamanya.

Harry menceritakan, awalnya pada akhir Desember lalu, dirinya merasakan gejala deman mengarah pada Covid-19. Dia pun berinisiatif ke dokter umum untuk memastikan kondisi kesehatannya. 

"Saya ke dokter untuk cek darah apakah ada gejala malaria dan tipus, ternyata hasilnya tidak ada. Karena kondisi saya agak drop pengen rawat inap, tapi setelah rapid test tenyata reaktif dan tidak diperbolehkan rawat inap. Sama dokter saya disuntik dan beri obat penurun demam," kata Harry, Rabu (27/1/2021).

Oleh dokter tersebut, ujar Harry, dia direkomendasikan untuk melakukan uji swab di puskesmas dekat lingkungan tinggalnya.

"Tanggal 2 Januari saya ke Puskesmas Pangkalbalam, dilakukan tes swab PCR. Selama menunggu hasilnya keluar saya diminta untuk isolasi mandiri di rumah," ucapnya.

Namun, setelah seminggu menunggu hasil swab tak kunjung keluar. Sementara pemantauan oleh pihak puskesmas hanya dilakukan secara online via WhatsApp dan tak sekalipun petugas datang untuk sekedar melihat kondisinya, saat melakukan isolasi mandiri.

Harry mengaku, kondisinya sempat drop saat isolasi mandiri itu. Namun perlahan suntikan dan obat yang diperolehnya dari dokter membuat kondisinya mulai membaik, hingga pada 9 Januari ia benar-benar sehat.

"Saya penasaran apakah hasil tes PCR dari puskesmas itu negatif atau positif, datanglah saya ke rumah sakit Siloam untuk tes antigen dan hasilnya negatif," ujarnya.

Kendati begitu, katanya, ia tetap melakukan isolasi mandiri sembari menunggu hasil tes swab PCR puskesmas keluar. Selain itu dia juga melakukan aktifitas olahraga kecil untuk mengembalikan imun tubuh agar tetap terjaga.

Herry menuturkan, hasil swab PCR yang diambil 2 Januari lalu baru keluar pada 25 Januari. Sedangkan surat keterangan sehat dari puskesmas sudah keluar pada 15 Januari.

"Itu pun kasih tahunya positif Covid-19 lewat WhatsApp. Saya minta surat keterangannya positif Covid-19 itu ternyata ada di TGC. Saya ke sana hanya dikasih print itu aja, gak ada tindakan atau penjelasan apa pun lagi dari mereka," ujarnya.

Harry menyayangkan lambannya tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang. Apalagi kasus Covid-19 di Pangkalpinang melonjak tajam beberapa waktu belakangan.

"Tidak ada sama sekali pasilitas dari pemkot. Kalau sekiranya benar-benar positif langsung lah di rujuk ke karantina, ini tidak ada sama sekali. Kalau indikasi Covid-19 saya merasakan itu seperti demam tinggi, sesak nafas dan hilang rasa itu memang benar, tapi kalau seperti ini dibiarkan bagiamana ke depannya," ucapnya.

Lebih dari itu, selama masa isolasi hingga kini, dirinya dan keluarga sangat merasa dampak sosial dari lingkungannya termasuk tempat ia bekerja.

"Saya kan buka toko juga di rumah, jadi sepi. Anak-anak saya jadi dijahui teman-temannya. Ini harusnya saya sudah masuk kerja, tapi karena hasil dari puskesmas baru keluar kemarin jadi kebijakan kantor saya suruh swab lagi dan itu dilakukan mandiri. Ini kan mempersulit kita untuk mencari nafkah, belum lagi swab harus bayar Rp987.000," katanya.

"Jadi ini belum bisa masuk kantor, nunggu dulu hasil swab hari ini apakah positif atau negatif," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus Hakim mengakui hasil tes swab PCR lama keluar. Sebab, harus dikirim ke Labkesda Babel dan menunggu giliran untuk diperiksa.

"Kejadian ini memang bukan satu dua orang, tapi banyak. Ini dikarenakan sampel itu kami kirimkan ke labkesda, dari situlah kami dapat hasilnya. Di labkesda itu ada kapasitasnya 100 sampai 200 sampel per hari, sedangkan yang masuk setiap harinya sampai 400. Jadi, daftar tunggu itu lah yang membuat keterlambatan hasil PCR," kata Masagus.

Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat tidak bosan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Kami harapkan masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan Covid-19 agar kita tetap sehat," ujarnya.

Editor: Ikhsan Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut