Kasus Aktif Covid-19 di Bangka 350 orang, Satgas Minta Warga Jauhi Tempat Wisata
SUNGAILIAT, Bangka - Satgas Covid-19 Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat kasus aktif Covid-19 sampai Jumat (14/5/2021) di Bangka mencapai 350 orang. Satgas meminta masyarakat tidak berkerumun dan menjauhi tempat wisata.
"Saya ingatkan masyarakat untuk menghindari kerumunan orang banyak seperti di tempat wisata yang ditutup sementara oleh pemerintah daerah guna menekan angka sebaran kasus yang mengalami lonjakan," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Bangka, Boy Yandra, di Sungailiat, Bangka.
Sebanyak 350 kasus aktif tersebut ditemui berdasarkan hasil tes antigen maupun hasil uji polymerase chain reaction (PCR). Seluruh pasien tersebar di sejumlah kecamatan di wilayah Bangka.
Menurut Boy, ratusan orang yang terpapar virus Covid-19 tersebut telah menjalani perawatan. Baik di balai isolasi dan karantina yang disediakan pemerintah daerah maupun isolasi mandiri di masing-masing wilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.
Kumulatif kasus varian severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) di Bangka terdata mencapai 3.333 kasus. 2.928 pasien dinyatakan sembuh serta 55 orang meninggal dunia, 5.432 orang kontak erat dengan pasien Covid-19.
"Sebaran kasus merata disemua wilayah kecamatan dengan angka paparan yang berbeda. Kecamatan Sungailiat berada pada angka kasus terbanyak mencapai 1.492 kasus, 1.317 sembuh serta 25 pasien Covid-19 meninggal dunia," katanya.
Kasus terendah sejak munculnya Covid-19 di daerah itu selama satu tahun lebih, berada di Kecamatan Bakam sebanyak 73 kasus. 65 pasien sudah sembuh serta empat orang terinfeksi Covid-19 meninggal dunia.
Menurutnya, perubahan grafik baik angka paparan maupun kesembuhan pasien berpotensi terjadi karena terdapat 150 orang masih menunggu hasil tes usap dari uji laboratorium serta ratusan orang menjalani proses pemulihan kesehatan. Penerapan prokes merupakan alternatif awal mencegah dan memutus penyebaran virus yang harus dilakukan masyarakat secara masif tanpa terkecuali.
Editor: Erwin C Sihombing