Keunikan Jembatan Emas Bangka Belitung, Bisa Naik Turun saat Kapal Melintas
JAKARTA, iNews.id - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memiliki ikon sekaligus objek wisata bernama Jembatan Emas. Bukan terbuat dari emas, nama “EMAS” yang tertera di menara jembatan merupakan kependekan nama Eko Maulana Ali Soeharso, gubernur Kepulauan Babel dua periode sejak 2007 hingga 2017.
Jembatan Emas berada di Kecamatan Merawang. Menghubungkan wilayah Ketapang, Kota Pangkalpinang dan kawasan Lintas Timur, Desa Air Anyir, Kabupaten Bangka. Jembatan memiliki panjang 785 meter dan lebar 23 meter yang terbentang di atas aliran Sungai Pangkal Balam.
Keberadaan Jembatan Emas menghadirkan kemudahan bagi masyarakat, terutama yang hendak menuju Sungailiat atau Belinyu di Kabupaten Bangka.

Dari Jembatan Emas, pengendara dapat langsung terhubung dengan jalan Lintas Timur Pulau Bangka, sehingga dapat terhindar dari kepadatan di Kota Pangkalpinang pada jam sibuk.
Selain itu, perekonomian juga diharapkan dapat lebih menggeliat dan merata dengan hadirnya jembatan ini.
Pembangunan Jembatan Emas dimulai oleh Pemerintan Provinsi Kepulauan Babel pada 2009, dan beroperasi 2017. Proses pengerjaan juga melibatkan seorang konsultan ahli asal Inggris. Dana yang dihabiskan untuk membangun jembatan sebanyak Rp400 miliar yang berasal dari APBD.
Editor: Reza Yunanto