Marah Penyedia Oksigen Tutup Awal, Gubernur Babel: Apa Perlu Saya Bayar Duit Lembur Kalian?

PANGKALPINANG, iNews.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mendatangi perusahaan penyedia oksigen di wilayahnya. Erzaldi naik pitam lantaran perusahaan itu tutup pukul 16.00 WIB padahal kasus Covid-19 di wilayah itu tinggi.
"Ini berkenaan dengan nyawa orang. Masa sedang dalam kondisi seperti ini kalian masih pakai jadwal tutup sampai jam 4. Apa perlu saya bayar duit lembur kalian untuk hal ini?" kata Erzaldi saat menyambangi salah satu perusahaan penyedia oksigen, Sabtu (24/7/2021).
Kemarahan Erzaldi berawal ketika dirinya mendatangi PT OPL. Perusahaan itu sebagai salah satu perusahaan penyedia oksigen yang berada di kawasan Ketapang, Pangkalpinang.
Sesampainya di sana, dia kesal mendapati aktivitas pengisian ulang oksigen yang hanya dibataskan hingga pukul 16.00 WIB. Erzaldi kemudian meminta adanya komitmen demi kemanusiaan serta saling bahu-membahu bersama pemerintah dalam menangani permasalahan covid.
Salah satunya caranya dengan mengutamakan terlebih dulu pelayanan ketersediaan stok oksigen bagi para pasien covid di rumah sakit.
Erzaldi melanjutkan, ketika tenaga kesehatan sedang berjuang di rumah sakit untuk menangani pandemi ini, seharusnya pihak perusahaan pengisian tabung oksigen juga harus kerja ekstra untuk membantu menyelesaikan masalah ini bersama-sama.
"Jangan sampai nanti banyak pasien covid meninggal karena kekurangan tabung oksigen di rumah sakit," kata dia.
Merespon hal itu, salah satu perwakilan pihak perusahaan PT OPL mengatakan, jika pihaknya siap bekerja lembur, bahkan hari Sabtu dan Minggu juga akan tetap beroperasi.
Menurutnya, pemprov sebetulnya tidak bekerja sama dengan perusahaannya, namun melakukan perjanjian kerja sama penyediaan oksigen lainnya yakni PT Igas Multi Industri.
"Sehingga pihak kami membantu jika PT Igas tak mampu lagi menyuplai pengisian oksigen, baru akan dikirim ke kami," kata dia.
Mendengar penjelasan dari pihak perusahaan, Erzaldi meminta agar perusahaan swasta membantu meskipun sudah atau belum melakukan kerja sama dengan pempriv.
"Yang penting tolong isi 18 tabung oksigen ini, demi menyelamatkan nyawa manusia," kata Erzaldi.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto