Satgas Covid-19 Babel Dukung Larangan Isolasi Mandiri
PANGKALPINANG, iNews.id - Satgas Covid-19 Bangka Belitung (Babel), mendukung kebijakan peniadaan isolasi mandiri terhadap pasien Covid-19. Sebab, salah satu faktor penyebab tingginya kasus Covid-19 di Babel dikarenakan pasien tidak taat prosedur menjalankan isolasi mandiri.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Babel, Andi Budi Prayitno, mengatakan, langkah tersebut penting dilakukan mengingat total kumulatif kasus Covid-19 di Babel nyaris mencapai 14.000 kasus. Tingkat kematian pun semakin bertambah.
Data pada Selasa (4/5/2021) malam, menunjukkan pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 223 orang. Pasien meninggal dunia 220 (bertambah 2), dalam isolasi 1.569 (bertambah 167 - berkurang 225) dengan kumulatif kasus konfirmasi 13.988 (bertambah 167).
Kumulatif kasus konfirmasi 13.988 (bertambah 167) tersebar di Pangkalpinang 4.142 (bertambah 37), Bangka 2.973 (bertambah 54), Bangka Tengah 1.849 (bertambah 11), Bangka Barat 1.318 (bertambah 25), Bangka Selatan 745 (bertambah 15), Belitung 2.064 (bertambah 21), Belitung Timur 897 (bertambah 4).
"Dengan penambahan 167 orang yang terkonfirmasi Covid-19 maka hal ini semakin mengafirmasi bahwa penyebaran dan penularan virus Corona belum berakhir, masih terus terjadi, dan faktanya wabah/virus ini ada di sekitar kita," katanya.
Menurut dia, terjadinya penularan Covid-19 yang masif dan lonjakan kasus kematian di sejumlah daerah, disebabkan oleh meningkatnya mobilitas dan kegiatan berkerumun masyarakat di tempat-tempat keramaian dan fasilitas publik baik untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, tak terkecuali aktivitas keagamaan dan rekreasi, pariwisata, lantaran mengabaikan atau tidak mengindahkan penerapan protokol kesehatan.
"Kami tak bosan-bosannya mengimbau dan mengajak pemerintah daerah serta menggarisbawahi bahwa kesadaran dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan adalah cara paling sederhana dan mudah serta murah agar kita dan orang-orang di sekitar kita tidak terpapar Covid-19," katanya.
Gubernur Babel, Erzaldi Rosman Djohan, menyebutkan, lonjakan kasus Covid-19 disebabkan ketidakdisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan. Begitu pula dengan rendahnya disiplin pasien saat menjalani isolasi mandiri.
Erzaldi menilai, salah satu faktor penyebab tingginya kasus Covid-19 di Babel, lantaran pasien yang terpapar tidak melakukan isolasi mandiri sesuai prosedur. Dia tidak membantah bahwa faktor ini pula yang menunjukkan tingkat kedisiplinan masyarakat di Babel sangat rendah.
"Saat ini peningkatan kasus Covid-19, karena masyarakat terpapar virus corona tidak disiplin menjalankan isolasi mandiri," ujar dia.
Editor: Erwin C Sihombing