BANGKA, iNews.id - Sebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebanyak 290 kasus berasal dari sejumlah tempat selama tahun 2022. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, dr Then Suyanti mengatakan jumlah tersebut berdasarkan data laporan penanganan pasien DBD di sejumlah puskesmas di Kabupaten Bangka.
"Penyakit DBD mencapai 290 kasus berdasarkan data laporan penanganan pasien DBD di puskesmas," katanya, Kamis (5/1/2023).
Dia mengatakan, dari ratusan kasus DBD itu diketahui kasus terbanyak terdapat di Kelurahan Kenanga mencapai lebih dari 70 kasus.
“Kasus DBD terendah di Kelurahan Gunung Muda, Kelurahan Sinar Baru dan Penangan, masing-masing satu kasus,” ujarnya.
Sedangkan angka kematian akibat penyakit DBD di Kabupaten Bangka sebanyak empat orang.
“Mereka masing-masing berasal dari Puding Besar, Kecamatan Riau Silip, Belinyu dan Kecamatan Sungailiat," ucapnya.
Jumlah kasus DBD tahun 2022 di Kabupaten Bangka mengalami peningkatan dibandingkan dua tahun sebelumnya. Tahun 2020 sebanyak 119 kasus dan tahun 2021 sebanyak 149 kasus.
Dia menjelaskan di saat intensitas hujan yang terus menerus, memberikan dampak positif terhadap berkurangnya breading place (tempat perindukan) nyamuk. Sebab, akan terbawa arus air hujan yang bergerak dari dataran tinggi ke dataran rendah.
“Begitu pula sebaliknya jika curah hujan yang bersifat sporadis justru menguntungkan bagi breading place nyamuk untuk berkembang biak dari telur hingga fufa (jentik dewasa),” katanya.
Dia mengatakan meskipun curah hujan tinggi seperti sekarang, masyarakat harus tetap memperhatikan kebersihan lingkungan dengan meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk.
“Sebab diketahui tempat perindukan nyamuk bukan hanya di lingkungan, namun juga berada di dalam rumah," tuturnya.
Menurut dia masyarakat harus memastikan kebersiahan lingkungan dan rumah, seperti tumpukan barang bekas harus ditimbun atau didaur ulang dan tidak ada genangan air.
"Kita harus bersama-sama mencegah kasus DBD di tahun 2023, agar tidak terjadi peningkatan kasus di masyarakat. Jika ada warga yang mengalami kendala kesehatan, hendaknya segera ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan medis," katanya.
Editor : Ikhsan Firmansyah